Thursday, January 14, 2010

Mari adik beradikku, ayuh kita perhatikan solat kita!..^_~

Tip-tip Khusyu' dalam sholat Cetak E-mail
Ditulis oleh Dewan Asatidz
Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang paling akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada lafi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521).

Allah berfirman :

حَـٰفِظُواْ عَلَى ٱلصَّلَوَٲتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُواْ لِلَّهِ قَـٰنِتِينَ.

Peliharalah segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa [1]. Berdirilah karena Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu’. (al-Baqarah: 238)

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ (45)

Dan mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (al-Baqarah: 45)

Khusyu' merupakan kekuatan sholat. Tanpa khusyu' sholat seakan tidak mempunyai makna bagi pelakunya, karena sholat hanya berupa aktifitas fisik yang rutin, tanpa kenikmatan dan tanpa rasa hidmat di dalamnya.

Menghancurkan dan merusak kekhusyu'an dalam sholat adalah salah satu misi syetan di dunia ini. Firman Allah dalam menceritakan misi syetan tersebut:

ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)

Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur [ta’at]. (al-A'raaf: 17)

Rasulullah s.a.w. bersabda

قال النبي صلى الله عليه وسلم ( أول شيء يرفع من هذه الأمة الخشوع ، حتى لا ترى فيها خاشعا .)

Yang pertama akan hilang ari umatku adalah khusyu', hingga kalian tidak lagi melihat orang khusyu'. (H.R. Tabrani. Sahih)

Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang paling akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada lafi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521).

Maka khsyu' ini juga merupakan salah satu sifat orang beriman. Allah berfirman:

{ قد أفلح المؤمنون الذين هم في صلاتهم خاشعون }

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (1) [yaitu] orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.

Ibnu Katsir mengatakan: khusyu' adalah tidak bergerak, tenang, penuh tawadlu' karena disebabkan takut kepada Allah dan perasaan diawasi Allah. Khusyu' adalah sadarnya hati seakan berdiri di depat Allah dengan penuh penghormatan, pengabdian. (al-Madarij 1/520).

Tempat khusyu' adalah di dalam hari dan membekas ke seluruh tubuh manusia. Kalau hati sudah tidak khusyu' maka seluruh anggota tubuh tidak lagi beribadah secara serius karena hati ibarat komandonya dan anggota badan adalah tentaranya.

Khusyu' juga menjadi bukti keikhlasan. Karena hanya mereka yang ikhlash ibadah karena Allah dan sholat karenaNya yang dapat melakukan khusyu' secara sempurna. Tanpa keikhlasan, maka seseorang hanya melakukan kekhusyu'an palsu atau yang sering disebut kekhusyu'an dusta.

Ibnu Qayyim mengatakan ada dua jenis khusyu', yaitu khusyu' iman dan khusyu' munafik. khusyu' Iman adalah hatinya menghadap Allah dengan penghormatan, pengagungan, ketenangan, penuh harapan dan rasa malu, lalu hatinya penuh dengan cinta dan pengakuan kepada Allah yang membekas ke seluruh anggota badannya.

Adapun khusyu' munafik adalah fisiknya khusyu' tapi hatinya tidak. Para sahabat sering berdoa: Ya Allah lindungilah aku dari khusyu' munafik. (Ruh 314).

Ulama mengatakan bahwa hukum khusyu' adalah wajib, karena banyaknya dalil yang menganjurkan khusyu' dan mencela orang yang tidak khusyu' dalam sholat.

Rasulullah s.a.w. bersabda:"Lima sholat yang diwajibkan oleh Allah, barang siapa memperbaiki wudlunya dan melaksanakan sholat pada waktunya, menyempurnakan ruku'nya dan kekhusyu'annya, maka ia mendapatkan janji Allah untuk mengampuninya. Barang siapa tidak melakukan itu, maka ia tidak mendapatkan janji Allah, kalau Allah berkehendak maka Mengampuninya, kalau Allah berkehendak maka akan menyiksanya." (H.R. Abu Dawud – sahih)

Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barang siapa berwudlu dan memperbaiki wudlunya kemudaian ia sholat dua rakaat, ia konsentrasikan hati dan wajahnya (dan tidak diganggu oleh nafsunya), maka ia akan diampuni dosanya yang telah telah lewat. (H.R. Bukhari).

Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:"Banyak sekali orang yang sholat hanya mendapatkan capek berdiri" (H.R. Nasai: hasan).

Tip menghadirkan khusyu dalam sholat

Menghadirkan khusyu' dalam sholat dalam dilakukan melalui dua cara. Pertama: mengupayakan amalan-amalan yang merangsang kekhusyu'an dan kedua: menghilangkan hal-hal yang merusak kekhusyu'an.

Adapun amalan-amalan yang mengantarkan kepada kekhusyu'an adalah sbb:

1. Persiapkan diri untuk sholat. Itu dimulai dengan mendengarkan adzan dan mengikutinya, berdoa adzan, memperbaiki wudlu, berdoa setalah wudlu, melakukan siwak sebelum sholat, mempesiapkan baji sholat, tempat sholat dan menunggu waktu sholat. Bukan bergegas sholat ketika waktu hampir lewat.
2. Thoma'ninah: yaitu berhenti sejenak pada setiap rukun-rukun sholat. Dalam hadist diriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. ketika sholat, beliau melakukan thma'ninah hingga semua anggota badan beliau kembali pada tempatnya. (H.R. Abu Dawud dll.) Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Seburuk-buruk pencuri adalah pencuri sholat. Bagaimana itu wahai Rasulullah, tanya sahabat. "Mereka yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya. (H.R. Ahmad dan Hakim: sahih). Seseorang tidak akan bisa khusyu' tanpa thoma'ninah ini karena cepatnya pergerakan sholat telah menghilangkan kekhusyu'an dan konsentrasi hati.
3. Ingat kematian saat sholat. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:"Ingatlah mati saat kamu sholat, sesungguhnya seseorang yang ingat mati saat sholat maka ia akan memperbaiki sholatnya, dan sholatlah seperti sholatnya orang yang mengira itu sholatnya yang terakhir" (Dailami: sahih). Rasul juga pernah berpesan kepada Abu Ayub r.a. "Sholatlah seperti sholatnya orang yang pamitan" (Ahmad: sahih).
4. Tadabbur (menghayati) ayat-ayat Quran yang dibaca saat sholat, begitu juga dzikir-dzikir dan bacaan sholat lainnya lainnya serta menyerapkannya dalam diri mushalli.

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (29)

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (Shad:29).

Dari Hudzaifah r.a. :Aku sholat di belakang Rasulullah s.a.w., satu malam. Beliau membaca dengan bebas. Ketika melewati ayat di dalamnya ada tasbih, beliau bertasbih, ketika melewati ayat permintaan beliau meminta dan ketika melewati ayat minta perlindungan, beliau pun meminta perlindungan" (Muslim).

Tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayat Allah merupakan pengantar kekhusyu'an. Begitu juga menangis saat mendengar atau membaca ayat-ayat Allah. Allah berfirman:

وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا

Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.(Isra':109).

Atho' pernah bertanya kepada Aisyah r.a.: ceritakan kepadaku apa yang paling kau kagumi dari Rasulullah, lalu Aisyah menangis. Suatu malam Rasulullah s.a.w. berdiri untuk sholat, beliau berkata: Wahai Aisyah biarkan aku menyembah Tuhanku. Sesungguhnya aku senang bersamamu dan aku senang menyenangkanmu". Lalu beliau pun bangun dan sholat, lalu beliau sholat sambil menangis sehingga lantai kamarku basah karena air mata beliau. Lalu berkumandanglah adzan Bilal untuk subuh, ketika Bilal melihat mata Rasulullah basah karena menangis, Bilal pun bertanya:"Wahai Rasulullah, untuk apa engkau menangis padahal Allah telah mengampunimu dosamu yang lalu dan yang akan datang? Rasul menjawab: Wahai Bilal aku lebih suka untuk menjadi hamba yang banyak bersyukur. Malam ini diturunkan kepadaku ayat yang ruglilah orang yang membacanya dan tidak menghayatinya, yaitu ayat Ali Imran 190-194. (Ibnu Hibban:sahih).

1. Membaca ayat satu-satu. Ini juga mengantarkan kepada khusyu' karena mengantarkan kepada pamahaman dan penghayatan. Umi Salamah berkata bahwa Rasulullah membaca fatihah dalam sholat dengan basmalah, lalu berhenti lalu membaca hamdalah lalu berhenti lalu membaca arrohmaanirrohiiim dan seterusnya. (Abu Dawud: sahih).
2. Memperindah bacaan Quran dan tartil dapat mengantarkan kepada kekhusyu'an. Allah berfirman:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلۡمُزَّمِّلُ قُمِ ٱلَّيۡلَ إِلَّا قَلِيلاً۬ نِّصۡفَهُ ۥۤ أَوِ ٱنقُصۡ مِنۡهُ قَلِيلاً  أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلاً

Hai orang yang berselimut [Muhammad], (1) bangunlah [untuk sembahyang] di malam hari [1] kecuali sedikit [daripadanya], (2) [yaitu] seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, (3) atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. (Muzammil 1-4)



Rasulullah s.a.w. berpesan:"Perindahlah al-Qur'an dengan suaramu yang merdu, karena suara yang indah akan memperindah al-Quran" (Hakim:sahih). Dalam hadist lain beliau bersabda:"Sesungguhnya seindah-indah suara orang membaca Quran, adalah kalau ia membaca maka orang-orang yang mendengarnya akan takut kapada Allah. (Ibnu Majah: sahih).



1. Beranggapan bahwa saat sholat ia sedang menghadap kepada Allah. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:"Sesungguhnya kalian apabila sholat maka sesungguhnya ia sedang bermunajat (bertemu) dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerti bagaimana bermunajat dengan Tuhan. Hakim: sahih).
2. Memperhatikan pembatas depan sholat. Sebaiknya ketika sholat menghadap pembatas depan, misalnya dinding atau pembatas yang polos. Tujuannya adalah agar pandangan mata kita tidak terganggu oleh obyek-obyek visual yang mengganggu konsentrasi kita. Rasulullah s.a.w. bersabda" Hendaklah kalian ketika sholat menaruh pembatas di depannya agar syetan tidak memutuskan sholatnya" (Abu Dawud: sahih). Sebaiknya pembatas tersebut berjarak tiga jengkal dari tempatnya berdiri dan sejengkal dari tempat sujudnya. (Fathul Bari).
3. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Rasulullah s.a.w. bersabda: Kami para nabi diperintahkan agar dalam sholat meletakkan tangan kanan di atas atas tangan kiri (Thabrani:sahih). Imam Ahmad menjelaskan bahwa tujuannya adalah agar kita menundukkan diri di depan Allah dengan khusyu'. Ibnu Hajar mengatakan bahwa sikap seperti itu adalah sikap seorang yang meminta dengan merendahkan diri dan sikap seperti itu lebih mengantarkan kepada kekhusyu'an.
4. Mengarahkan pandangan mata pada tempat sujud. Dai Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. ketika sholat beliau menundukkan kepalanya dan pandangannya tertuju ke tempat sujud. (Hakim:sahih). Begitu juga ketika beliau memasuki Ka'bah beliau tidak memalingkan pandangannya dari tempat sujudnya hingga keluar dari Ka'bah". (Hakim: sahih).

Bagaimana dengan pendapat sebagian orang yang melakukan sholat dengan memejamkan mata dengan dalih itu bisa mengantarkan kepada kekhsyu'an. Sesungguhnya itu bertentangan dengan contoh yang diberikan Rasulullah s.a.w. Beliau diriwayatkan tidak pernah sholat dengan memejamkan mata. Namun demikian para ulama beda pendapat mengenai masalah itu. Imam Ahmad mengatakan memejamkah mata saat sholat hukumnya makruh karena itu kebiasaan orang Yahudi. Sebagian ulama mengatakan tidak makruh asalnya demi tujuan baik, misalnya kalau tidak memejamkan mata terganggu oleh obyek-obyek visual yang ada di depannya atau di sekitar tempat sholat, maka memejamkan mata pada kondisi seperti itu dianjurkan.

1. Sebagian ulama melihat bahwa meragamkan bacaan sholat dapat mengantarkan kepada kekhusyu'an karena menciptakan suasana baru dalam melaksanakan sholat. Misalnya redaksi bacaan doa iftitah, ruku', sujud, I'tidal, duduk antara dua sujud dan tashahhud ada beberapa riwayat sahih yang berbeda-beda. Membacanya dengan redaksi yang berbeda-beda dapat mempersegar suasana sholat dan mengantarkan kepada kekhusyu'an. Begitu juga bacaan-bacaan surat setelah fatihah dapat dilakukan dengan variasi ayat yang berbeda-beda.
2. Disunnahkan membaca ta'awwudz (أغوذ بالله من الشيطان الرجيم) ketika merasakan ada gangguan konsentrasi dalam sholat. Konon ketika seorang hamba hendak melaksanakan sholat, syetan menurunkan pasukannya yang disebut Khanzab untuk mengganggu orang sholat. Abi 'Ash r.a. berkata kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah syetan telah mengganggu sholatnya dan membolak balikkan bacaannya, Rasulullah bersabda: Itu syetan bernama Khanzab kalau kamu merasakannya maka bacalah ta'wudz lalu tiuplah ke kiri tiga kali". Iapun melakukannya dan syetan tidak lagi mengganggunya. (Muslim). Rasulullah juga mengingatkan: Kalau kalian sholat maka datanglah syetan mengganggu kalian, sehingga kalian lupa hitungan rakaatnya. Kalau kalian merasakannya maka sujudlah dua kali ketika ia duduk (Bukhari). Rasulullah juga mengingatkan bahwa Syetan datang kepada kalian ketika sholat lalu membuka tempat duduk kalian, lalu ia merekayasa agar dia ragu apa kentut apa tidak, kalau kalian merasakan itu janganlah membatalkan sholat hingga dengar suara atau mencium bau (Thabrani: sahih). Bahkan konon syetan juga menganggu orang yang sholat dengan isu-isu kebaikan seperti masalah dakwah, masalah sunnah, masalah keilmuan dan politik agar sholatnya tidak lagi terfokus.
3. Bacalah cerita orang solih terdahulu bagaimana mereka berkhusyu' dalam sholatnya. Ali r.a. ketika hendak sholat maka mukanya berubah, lalu ia ditanyai tentang itu, beliau menjawab: datang waktu ketika amanah ditawarkan kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka menolak tapi aku kini membawanya. Konon mereka ketita sholat memerah wajahnya karena takut akan menghadap Allah. Salah seorang sahabat diceritakan terkena panah saat berperang, lalu ia minta agar dicabut saat ia sholat karena saat itu ia lupa semuanya dan hanya ingat Allah.
4. Berdoa dalam sholat, khususnya saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kondisi paling antara hamba dan Tuhannya adalah saat sujud, maka perbanyaklah doa" (Muslim).
5. Dzikir setelah sholat. Setelah melaksanakan sholatnya hendaknya seorang hamba melakukan dzikir selesai sholat untuk memperkuat dan menyempurnakan sholatnya. Tentu saja tidak hanya dzikir dalam lisan tapi juga diresapi makna dan kandungannya.

Adapun perkara-perkara yang mengganggu kekhusyu'an adalah sbb:

1. Membersihkan tempat sholat dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti gambar-gambar dan ornamen yang menarik perhatian orang sholat. Aisyah r.a. pernah mempunyai kelambu di rumahnya berwarna-warni, lalu Rasulullah memintanya agar menyingkirkan itu karena itu mengganggu sholat beliau. (Bukhari). Maka hendaknya melakukan sholat di tempat yang jauh dari kebisingan dan banyak orang lalu lalang, tempat orang ngobrol, apalagi tempat hiburan dan bersenang-senang karena itu akan mengganggu kekhusyu'an sholat. Begitu juga agar lokasi sholat tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar para sahabat melakukan sholat dhuhur saat cuaca agak dingin.

2. Memakai pakaian yang polos dan tidak banyak warna. Karena itu akan menarik pandangan mushalli dan mengganggu konsentrasinya dalam sholat. Rasulullah pernah sholat dan terganggu dengan kelambu Aisyah yang berwarna-warni lalu beliau meminta untuk menyingkirkannya. (Bukhari dll.).

3. Hindari solat di waktu makan. Rasulullah s.a.w. bersabda"Tidak baik sholat di hadapan makanan" (Muslim). Riwayat lain mengatakan "Ketika maka malam sudah siap dan datang waktu sholat, maka dahulukan makan malam" (Bukhari).

4. Hindari menanah buang air besar, kecil dan angin. Rasulullah s.a.w. melarang sholat sambil menahan kencing (Ibnu Majah:sahih). Riwayat lain mengatakan bahwa Rasululllah s.a.w. bersabda kalau kalian akan sholat dan ingin ke wc maka pergilah ke wc dulu (Abu Dawud:sahih).

5. Hindari sholat dalam keadaan ngantuk berat. Rasulullah s.a.w. bersabda "Kalau kalian sholat dan ngantuk maka tidurlah hingga ia mengerti apa yang dikatakan" (Bukhari). Riwayat lain dengan tambahan: ditakutkan ketika kalian ngantuk dan melakukan sholat maka ia tidak sadar maunya meminta ampunan Allah tapi malah mengumpat dirinya. (Bukhari)

6. Hindari sholat di tempat yang kurang rata atau kuarng bersih karena itu akan menganggu konsentrasi saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda "Janganlah kau membersihkan tempat sujudmu (dari kerikil) saat sholat, kalau terpaksa melakukannya maka itu cukup sekali (Abu Dawud:sahih).

7. Jangan membaca terlalu keras sehingga mengganggu orang sholat di samping kita. Rasulullah s.a.w. bersabda "Ingatlah bahwa kalian semua menghadap Allah, janganlah saling mengganggu, jangan membaca lebih keras dari saudaranya dalam sholat" (Abu Dawud: sahih).

8. Jangan tengak-tengok saat sholat. Rasulullah s.a.w. mengingatkan bahwa tengak-tengok dalam sholat adalah gangguan syetan. (Bukhari). Dalam hadist lain dikatakan "Allah senantiasa melihat hambanya saat sholat selama ia tidak menengok, kalau menengok maka Allah meninggalkannya" (Abu Dawud: sahih).

9. Jangan melihat ke arah atas. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Ada orang-orang sholat sambil menghadap ke atas, mudah-mudahan matanya tidak kembali" (Ahmad:sahih).

10. menahan mulut ketika ingin menguap. Sabda Rasulullah s.a.w. Ketika kalian menguap saat sholat, maka tahanlah sekuatnya karena syetan akan masuk ke mulut kalian" (Muslim).

11. Jangan sholat seperti kebiasaan binatang. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. melarang sholat seperti patukan gagak, duduknya harimau dan menjalankan ibadah di tempat yang satu seperti onta (Ahmad: sahih).



Akhirnya, khusyu' ini berat tapi dapat kita jalankan melalui latihan dan membiasakan diri. Salah satu upaya agar kita dapat melakukan khusyu' dengan mudah adalah dengan memperbanyak doa:

اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَالْمَاءِ الْبَارِدِ ، اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ الْخَطَايَا كَمَا طَهَّرْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ ، وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ ذُنُوبِي كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ ، وَنَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ، وَدُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ ، وَعِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ هُؤُلاَءِ الأَرْبَعِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِيشَةً نَقِيَّةً وَمَيْتَةً سَوِيَّةً وَمَرَدًّا غَيْرَ مُخْزٍى.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Tuesday, January 12, 2010

Isu Nama ALLAH-Copy paste

Larangan Kristian Guna

Nama Allah : Ulasan Ringkas

Oleh

Zaharuddin Abd Rahman

www.zaharuddin.net(http://www.zaharuddin.net/content/view/900/72/)





Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur hari ini memutuskan bahawa larangan Kementerian Dalam Negeri (KDN) terhadap penggunaan perkataan 'Allah' adalah tidak sah. Berikutan itu, mahkamah membenarkan permohonan Gereja Katholik untuk mengetepikan larangan tersebut. Hakim Lau Bee Lan berkata arahan oleh menteri dalam negeri itu adalah 'tidak sah dan batal".

Menurutnya, akhbar mingguan The Herald boleh menggunakan perkataan 'Allah' dan menegaskan bahawa perkataan tersebut bukan hanya ekslusif untuk Islam sahaja. Keputusan mahkamah mengetepikan larangan KDN itu, akan memboleh The Herald dan penerbitan bukan Islam yang lain, menggunakan perkataan 'Allah' sebagai terjemahan bagi perkataan 'Tuhan' dalam versi bahasa Melayu mereka.

Hakim Lau berkata semua rakyat Malaysia mempunyai hak perlembagaan untuk menggunakan perkataan 'Allah'. Bagaimanapun, memandangkan implikasi kes ini, KDN dijangka memfailkan rayuan terhadap keputusan Mahkamah Tinggi hari ini

SUDUT HUKUM

Berikut di atas tadi adalah petikan berita Malaysiakini bertarikh 31 Disember 2009.

Isu ini turut menjadi hangat khususnya apabila terdapat beberapa pandangan diberikan oleh kumpulan ilmuan. Kumpulan pertama yang tidak membenarkan dengan pelbagai hujjah dan nas, demikian juga kumpulan kedua. Secara asasnya, ini adalah isu cabang dalam bab aqidah yang tidak sama sekali menjatuhkan seseorang dalam kekafiran, perbezaaan pendapat dan ijtihad adalah dibenarkan dalam hal ini.

Dalil-dalil yang diutarakan oleh kedua-dua kumpulan, masih terdiri dari dalalah yang zhonniah, hasil takwilan dan tafsiran. Hanya yang tidak memahami ilmu Usul Fiqh sahaja akan merasakan ia tergolong dalam hal usul yang jatuh kufur bagi yang berbeza. Juga tiada wajar bagi menuduh secara rambang bahawa sesiapa yang membenarkan tergolong dalam kategori Islam liberal, mungkin sebahagiannya benar ingin menyamaratakan semua agama, namun tidak semuanya membenarkan dengan niat sedemikian.

Setelah melakukan penilaian terhadap pelbagai hujjah dan pandangan silam dan kontemporari. Secara asasnya, saya lebih cenderung kepada pendapat yang MENGHARUSKAN penganut Kristian untuk menggunakan nama Allah swt. Antara nas yang paling jelas adalah :

Dan sesungguhnya, jika kamu (Wahai Muhammad) bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka?" sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah!". (jika demikian) maka bagaimana mereka rela dipesongkan? Dan (Dia lah Tuhan Yang mengetahui rayuan Nabi Muhammad) yang berkata: Wahai Tuhanku! Sesungguhnya mereka ini adalah satu kaum yang tidak mahu beriman!" (al-Zukhruf : 87-88).

Ini hanya satu dalil sahaja, memang boleh diperdebatkan dengan pelbagai sisi pandang SEPERTI mentafsirkan Allah dalam ayat itu bukan sebagai ‘ALLAH' dalam konteks yang dikhususkan oleh Islam yang terkandung di dalam surah al-Ikhlas, tetapi adalah tuhan pencipta secara umum.

Namun di dalam kaedah dalam fiqh, memerlukan kepada dalil lain jika takwilan sedemikian ingin dilakukan. Khususnya masyarakat Jahiliyyah sudah sedia maklum berkenaan agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim a.s, dan Allah telah difahami merujuk kepada siapa.

Cukuplah, saya tidak ingin menghurai panjang dan berbahas dalam hal ini, hakikatnya banyak lagi nas dan dalil lain yang menyokong kepada keadaan membolehkan tersebut. Menurut penilaian dan pengamatan saya, pandangan membolehkan adalah terlebih kuat daripada hujjah kumpulan yang menolak.

Saya juga kurang bersetuju untuk dipisahkan nama Allah kepada pengertian lughah (dari sudut bahasa secara literal kononnya merujuk kepada tuhan umum), dan Allah secara istilah yang merujuk kepada Allah yang disebut di dalam surah al-Ikhlas.

Satu lagi, perlu diingat, sama ada nama Allah digunakan di dalam Bible atau tidak, itu tidak sama sekali penting untuk kita, kerana Bible bukan rujukan kita tetapi Al-Quran. Oleh itu, merujuk kepada bible dalam mencari pendirian dalam hal ini adalah salah sama ada secara sedar atau tidak sedar. Umat Islam hanya merujuk Al-Quran dan Hadis dalam menentukan sikap dan pendirian, bukan Bible. Apatah lagi menurut keyakinan Islam, bible yang wujud hari ini bukanlah sama sepenuhnya dengan injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as beribu tahun dahulu.

TETAPI ..

Namun demikian, itu adalah dalam konteks penelitian dalil dan nas, atau konteks ilmiah. Dalam konteks kesesuaian dan Siyasah Syari'yyah khususnya bagi mengelakkan salah guna dan kekeliruan khususnya di Malaysia, saya cenderung untuk BERSETUJU LARANGAN PATUT DIBUAT oleh pihak kerajaan atau Kementerian Dalam Negeri (KDN)

Selain itu, saya juga tidak setuju istilah lain seperti solat, kaabah, masjid digunakan oleh pihak selain Islam untuk ibadat dalam agama mereka.

Memang benar, mudarat dan maslahat mungkin sahaja berbeza mengikut penilaian masing-masing, dan tentunya ia bakal memberikan kecenderungan berbeza-beza. Namun pada hemat dan penilaian saya, unsur kemudaratan lebih wajar dielakkan dalam hal ini.

Justeru itu, penggunaan nama Allah oleh pihak Kristian khususnya dalam penulisan mereka, amat wajar dilarang oleh pihak kerajaan. Di dalam hukum Islam, kerajaan berhak memutuskan hukuman di dalam konteks menghalang mudarat yang dijangkakan.

Dalam konteks Malaysia menurut perkiraan saya, penggunaan kalimah Allah bagi penganut agama Kristian amat dibimbangi boleh mencetuskan ketegangan antara penganut agama seterusnya boleh membawa pergaduhan yang serius jika gagal dikawal.

Lebih lagi, apabila mengenang keadaan umat Islam yang ada hari ini terlalu amat lemah. Keadaan missionary bukan Islam yang amat galak untuk menggunakannya dengan tujuan-tujuan tertentu serta kemunculan beberapa kumpulan bukan Islam yang diyakini akan menyalahgunakan nama Allah dalam tulisan mereka secara berleluasa sehingga membawa kekeliruan bagi penganut Islam. Jika dilakukan kajian teliti terhadap hal mudarat ini, elok benar tindakan KDN untuk melarang.

Sekali lagi perlu diingatkan, perlu diperbezakan keputusan hukum dan siyasah syar'iyyah. Sekuat manapun hujjah untuk membenarkan kristian menggunakan nama Allah, namun hujjah dari sudut mudarat dan kesesuaian konteks di Malaysia, larangan amat patut dilakukan, sama ada untuk tempoh tertentu atau berterusan atau mungkin boleh dibenarkan tetapi dengan syarat-syarat tertentu seperti semua bahan cetak yang ingin diedarkan itu perlu mendapat kelulusan KDN bagi setaip keluarannya dan juga dilaksanakan sekatan pengedaran secara terbuka (hanya terhad kepada penganut Kristian). Ini penting bagi menghindarkan mudarat yang boleh menimpa orang awam Islam yang sedang lemah, dan ruang konflik antara agama yang amat mudah ternyala api pergaduhan.

Satu lagi fakta yang perlu difikirkan adalah, mengapa gereja-gereja di Eropah termasuk UK dan Vatican City di Itali TIDAK MENGGUNAKAN kalimah Allah untuk God, malah negera-negara majoriti Kristian juga tidak pernah sibuk ingin menggunakan nama Allah ini. Malah dalam filem-filem bercorak agama terbitan Hollywood, pihak Kristian tidak pernah diskrip menggunakan kalimah Allah bila menyeru tuhan, mereka hanya gunakan God atau Lord sahaja. Ini kerana itulah yang terpakai di sisi Kristian seluruh dunia sebenarnya.

Cuma kita sedar kumpulan ini hanya memperjuangkan penggunaan kalimah ini di negara-negara majoriti umat Islam seperti Mesir, Indonesia, beberapa negara arab dan kini Malaysia. Tahukah anda apa sebabnya berlaku demikian?. Fikirkan... diharap kita semua sedar strategi di sebaliknya.



Kesimpulannya, secara peribadi saya berharap agar rayuan keputusan yang akan dilakukan oleh KDN Berjaya mencapai keputusan sebaiknya.

Sekian

Zaharuddin Abd Rahman

www.zaharuddin.net

15 Muharram 1431 H

01 Januari 2010

Sunday, January 3, 2010

Sedikit FAKTA

Friday, January 1, 2010

Family's Pic


gambar2 ni adalah gambar family tercinta. Ada lagi yang tak termasuk didalam gambar ni..

Yang kedua akhir n yang terakhir..

Apa pun..ramai kan ahli keluarga kami. Hehe

Semoga semuanya mendapat Rahmat ALLAH..

Tahun Baru Sudah..

Dalam Tahun baru ni adakah ahli-ahli keluarga Rupilen telah membuat azam baru??
Sebelum kita melangkah ke perkara-perkara yang lebih jauh...MArilah kita sama-sama koreksi diri untuk mengISLAH diri.

APA ITU ISLAH??

Ha..Islah itu adalah pembaharuan.
Bila kita rasa sekarang ni hati kita dah tenang. Cuba check apa yang kita tenangkan...takut-takut kita syok sendiri.

Tambahlah ilmu dalam agama ALLAH ni. Tidak salah kita tahu lebih dari apa yang kita tahu sekarang. HEHE.

HA..

Baru-baru ni anak ketiga ni dah beli satu buku ..
Buku pasal Indahnya hidup Bersyariat.
Bila fikir fikir semula. Saya rasa mau tulis di sini jak
..kalau nda, bukan di baca tu..kan3?
NAnti saya pulang baru saya bagi betul2..
OK??

Ha..bab yang pertama adalah mengenai SYARIAT KELAHIRAN.

Antar syariatnya ialah:

1. MEMBERI KHABAR GAMBIRA DAN TAHNIAH ATAS KELAHIRAN BAYI
2. AZAN DAN IQAMAH
3. TAHNIK
4.MEMBERIKAN NAMA-NAMA YANG BAIK
5.AKIKAH BERCUKUR RAMBUT
6. BERKHITAN


HA..iniLAh SYARIAT yang digariskan..
Inilah masanya untuk menunggu pertanyaan. khas untuk ahli2 kluarga Rupilen..
Tanya jangan malu-malu ek..

salam Perantauan buat Ayah dan Bonda..

Ini adalah kali pertama blog ini di isi dengan kata-kata indah madah dari anakanda tercinta..bukan nak menunjuk tapi..hehe segan la pulak..Tak de lah..Blog ni di Cipta untuk memasukkan perkara-perkara yang menjadi kenangan terindah dan kisah teladan yang berlaku didalam keluarga kami..

Semoga ia menjadi semangat semua untuk meneruskan kehidupan yang lebih baik..

Template by - Abdul Munir